21 Maret 2009

Suara Partai Islam Diprediksi Menurun, Padahal Umat Merindukan Tegakknya Syariah

Partai-partai Islam diprediksi akan kehilangan banyak suara pemilih pada Pemilu 2009 karena dinilai gagal dalam mengangkat isu-isu ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi permasalahan mendasar bangsa Indonesia.

"Permasalahannya, partai-partai Islam hanya membicarakan masalah-masalah agama dan moral," kata Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi dalam acara peluncuran hasil survei dan diskusi dengan tema "Mengapa Partai Islam Kalah? Mengukur Elektabilitas Partai-Partai Islam dalam Pemilu 2009" di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, hasil survei LSI pada Februari 2009 menunjukkan jumlah pemilih partai Islam mencapai 24 persen atau jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pemilih partai nasionalis yang mencapai 67 persen. Data tersebut diperoleh dari survei di 33 provinsi di Indonesia.

Sebulan sebelum Pemilu 2009, katanya, partai Islam secara umum mengalami kenaikan dibandingkan survei bulan Desember 2008, namun hasilnya masih di bawah jumlah pemilih partai Islam pada Pemilu 2004.

"Jumlah ini secara umum tidak atau belum mengancam partai nasionalis, terutama PDIP, Golkar dan Demokrat yang cenderung memimpin dalam sikap pemilih selama empat tahun terakhir," ujarnya.

Senada dengan itu, Indonesianis dari Australian National University (ANU) Dr Greg Fealy mengatakan, kemungkinan kekalahan partai Islam dalam merebut suara masyarakat karena sebagian besar mereka tidak menjawab tantangan masa depan.

Muchtadi menambahkan, pemilih muslim kini lebih rasional dalam menentukan pilihan di Pemilu 2009 dan dinilai cenderung memilih kompetensi bukan identitas untuk menjadi dasar memilih partai.

Ia menambahkan, pemilih muslim kini menilai kompetensi dapat dinilai dari sebuah partai lewat program-programnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal ini, lanjutnya, partai nasionalis utama yakni PDIP, Golkar dan Demokrat dinilai oleh pemilih muslim lebih aktif dalam merespon isu-isu kesejahteraan.

Sangat disayangkan, partrai - partai Islam kurang banyak melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dengan menjelaskan solusi - solusi Islam atas problema-problema kontemporer. padahal syariat Islam yang menjadi dasar perjuangan mereka adalah syariat yang sempurna dan telah terbukti selama belasan abad mampu menjawab persoalan jaman.

Ditambah lagi ada kecenderungan di kalangan umat bahwa masa depan politik Indonesia ada pada syariah Islam. Beberapa survey menunjukkan dukungan masyarakat terhadap penerapan syariah Islam meningkat. Survey Roy Morgan Research yang terbaru (Juni 2008) menunjukkan: 52 persen rakyat Indonesia menuntut penerapan syariah Islam. Sebelumnya, hasil survei PPIM UIN Syarif Hidayatullah tahun 2001 dan 2002 (Majalah Tempo, edisi 23-29 Desember 2002) menunjukkan: sebanyak 67% (2002) responden berpendapat bahwa pemerintahan yang berdasarkan syariah Islam adalah yang terbaik bagi Indonesia. Padahal survei sebelumnya (2001) hanya 57,8% responden yang setuju dengan pendapat demikian. Ini berarti, ada peningkatan cukup tinggi, sekitar 10%.

Kecenderungan menguatnya dukungan masyarakat terhadap penerapan syariah Islam juga sejalan dengan hasil Survei WorldPublicOpinion.org, yang dilaksanakan di empat negara Islam—Indonesia, Pakistan, Mesir, dan Maroko—pada Desember 2006 sampai Februari 2007. Hasil survesi menunjukkan bahwa mayoritas (2/3 responden) menyetujui penyatuan semua negara Islam ke dalam sebuah pemerintahan Islam (Khilafah). Hasil survei itu juga—bekerjasama dengan University of Maryland—memperlihatkan bahwa mayoritas responden (sekitar 3/4) setuju dengan upaya untuk mewajibkan syariah Islam di tengah masyarakat, sekaligus mencampakkan nilai-nilai Barat. Khusus untuk Indonesia, survei menunjukkan mayoritas (53%) responden menyetujui pelaksanaan syariah Islam.

Hasil survei Gerakan Mahasiswa Nasionalis di kampus-kampus utama di Indonesia tahun 2006 juga membuktikan, bahwa 80% mahasiswa menginginkan syariah Islam diterapkan. Yang paling mutakhir, survei SEM Institute tahun 2008 juga membuktikan hal yang sama: semakin menguatnya dukungan umat terhadap penerapan syariah Islam, yakni mencapai 83%!

Kecenderungan meningkatnya dukungan ummat terhadap syariah ini semestinya menyadarkan para politisi bahwa sebenarnya syariah Islamlah yang dirindukan umat. Sudahn saatnya bagi partai-partai Islam lembih mengkonsentrasikan perjuangannya untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan menegakkan syariah Islam dan Khilafah sebagai institusi pengembannya

(ant / HTI / pro-syariah)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails