21 Maret 2009

Pendidikan Politik Harus Dilakukan Secara Dini

Anggota DPR dari fraksi PAN Nurhadi Musawir berpendapat pendidikan politik secara dini kepada anak-anak bisa dilakukan dengan cara mengajak mereka aktif terlibat dalam berbagai aktivitas politik semisal turut berkampanye.

"Jika anak-anak ikut berkampanye dengan orang tuanya, itu sebenarnya termasuk sebagai bagian pendidikan politik sedini mungkin bagi mereka," ujarnya saat berbicara dalam acara dialektika demokrasi di ruang wartawan DPR Jakarta, Jumat.

Menurut Nurhadi yang juga caleg PAN dari Dapil Sulteng itu, dirinya juga telah dikenalkan ke dalam dunia politik oleh keluarganya sejak usia yang sangat belia, yakni tiga tahun, dengan pengenalan terhadap lambang-lambang parpol yang sudah ada pada saat itu.
Dikemukakannya, bahwa apabila masyarakat sudah dikenalkan dengan dunia politik sejak mereka berusia dini, maka diharapkan pula terjadi perbaikan atas kualitas perpolitikan bangsa ini dimasa-masa mendatang.

Oleh karena itu, Nurhadi tidak sepakat apabila ada pandangan atau bahkan ketentuan yang menetapkan bahwa pelibatan seseorang dalam dunia politik tersebut baru bisa dilakukan setelah mencapai batas usia tertentu.

"Jangan sampai hak-hak berpolitik rakyat itu dibatasi demikian," ujarnya seraya menegaskan kembali bahwa pengenalan politik di masyarakat itu sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Remaja Indonesia yang berusia 17-21 tahun berjumlah cukup besar, 36 juta orang, sekitar 21 persen dari 171 juta jumlah penduduk kategori pemilih tahun 2009 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum. Jumlah yang cukup besar ini seharusnya tidak dipandang sekedar sebagai objek perolehan suara dalam pemilu, tetapi sebagai jumlah subjek yang menentukan masa depan Indonesia.

Komentar :
Pendidikan politik seharusnya tidak sekadar melibatkan generasi remaja dalam aktifitas seperti kampanye saja. Perlu ditanankan kesadaran politik yang benar kepada mereka yaitu kesadaran bagaimana seharusnya masyarakat diurusi dan dipelihara dengan Islam.

Untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah seperti : Pertama, menghentikan segala jalan atau dukungan bagi tumbuh suburnya hedonisme di kalangan remaja, yang membuat remaja tidak peduli akan masa depannya sendiri dan masa depan bangsanya. Kedua, Menanamkan dan mencontohkan penerapan hidup berdasarkan nilai syariah yang luhur dan mencegah penanaman nilai sekuler-liberal pada remaja. Hidup dengan nilai sekuler liberal akan menyebabkan kerusakan fisik dan mental pada remaja, yang akan berdampak sangat besar pada lemahnya bangsa di masa yang akan datang.
Ketiga, melakukan pemberdayaan politik berdasarkan ideologi Islam kepada remaja agar remaja dapat memilih pemimpin sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya, yaitu pemimpin yang bertaqwa, adil, mencintai dan dicintai rakyat, serta mampu memimpin bangsa menjadi bangsa yang besar, kuat, dan terdepan. Pemberdayaan politik juga dilakukan agar remaja di masa depan dapat menjadi pemimpin atau rakyat sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya. Keempat, mengikutsertakan remaja dalam perjuangan menegakkan syariah dan khilafah menuju masa depan Indonesia yang besar, kuat, dan terdepan.

(ant/hti/pro-syariah)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails