23 Maret 2009

Olmert tuduh Hamas Persiapkan Serangan Baru, Menteri Baru Israel Serukan Pembantaian Gaza Berikutnya

Israel menuduh faksi perlawanan Palestina Hamas menggunakan wilayah Tepi Barat sebagai "batu loncatan" untuk melakukan serangan baru ke wilayah Israel.
Kantor berita Palestina Ma'an mengutip pernyataan Perdana Menteri Ehud Olmert, Minggu (22/3/2009) mengatakan, Tepi Barat akan digunakan Hamas sebagai batu loncatan untuk menunjukkan eksistensinya. Hamas dituding akan melakukan serangan terhadap populasi Yahudi.
Israel menduduki sebagian besar tanah Arab dalam perang 6 hari pada 1967. Saat ini Israel masih berupaya menduduki wilayah-wilayah lain, termasuk di Tepi Barat.

"Organisasi teroris menyiapkan serangan ke wilayah perbatasan dan selanjutnya jantung wilayah Israel," kata Olmert.

Komentar Olmert itu dikeluarkan setelah ditemukannya sebuah bom di utara kota Haifa, Minggu kemarin. Bom itu ditemukan di sebuah mobil dekat pusat perbelanjaan. Bom itu tak sempat meledak dan langsung dijinakkan polisi.

Organisasi Arab Israel yang menamakan diri Free Galilee mengaku bertanggung jawab atas bom itu. Serangan bom itu dilakukan sebagai respons atas penghancuran rumah-rumah di Jerusalem timur serta kekerasan yang dilakukan tentara Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Begitulah, Israel selalu menuduh kaum muslimin sebagai pihak yang bersalah dan kemudian menjadikannya dalih untuk melakukan serangan keji berikutnya. Padahal Israelah yang lebih dulu melakukan serangan, pembantaian, penghancuran rumah-rumah, dan merampas tanah kaum muslimin. Mereka kebiadaban yang luar biasa terhadap kaum muslimin. Kebiadaban itu bahkan diakui oleh tentara Israel sendiri dan didukung oleh para
rabi-rabi militer mereka.

Sementara Olmert menuduh Hamas menyiapkan serangan baru, Matan Vilnai, Wakil Menteri Pertahanan Israel di bawah pemerintahan baru pimpinan Benjamin Netanyahu, pada Minggu lalu berpendapat bahwa dia yakin militer Israel akan melakukan penyerbuan berikutnya ke Gaza untuk menguasai Palestina.

“Kami akan segera menguasai wilayah dimana mortir diluncurkan,” kata Vilnai dalam konferensi Institut Keamanan Nasional di Israel. Dia menambahkan, “Mortir merupakan ancaman yang terbesar. Mereka diluncurkan dari jarak 5-6 km dan kami akan segera menanganinya.”

Pasukan Israel pernah ditarik dari Gaza pada 2005, namun pasukan mereka masih berjaga ketat di perbatasan Israel – Gaza untuk mencegah penduduk Gaza keluar dari wilayah tersebut, dan pengepungan tersebut lambat laun juga menghancurkan perekonomian Gaza.

Vilnai mengajak militer Israel untuk segera melakukan penyerbuan kembali guna menguasai Palestina. Namun dia tidak menjelaskan bahwa sebenarnya peluncuran mortir oleh kelompok pejuang Hamas dilakukan karena pihak Israel melakukan serangan terlebih dahulu meski mereka telah mencetuskan gencatan senjata.

Dia juga mengkritisi sistem yang digunakan untuk menguasai Palestina, yang dianggapnya terdapat kesalahan sehingga menyebabkan beberapa sistem tak berfungsi baik, meski dia tidak menyebutkan jumlah kematian penduduk Palestina yang mencapai 100 banding 1 dengan pihak Israel.


(okz/erm /smd/pro-syariah)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails