20 Februari 2009

Kebijakan Inggris: Membela Palestina Ektrimis

Pemerintah Inggris menyusun strategi anti-terorisme yang baru dengan nama Contest 2 dan akan disosialisasikan bulan depan. Dalam Contest 2, definisi ekstrimis diperluas bukan hanya mereka yang melakukan aksi terorisme tapi juga mereka yang memiliki pandangan yang tidak sejalan dengan pemerintah terkait nilai-nilai yang berlaku di Inggris.
Berdasarkan definisi itu, warga Muslim Inggris yang mendukung dan menerapkan prinsip syariah, mendukung berdirinya khilafah Islam, menganggap homoseksual itu dosa dan tidak mengecam pembunuhan para tentara asing di Irak dan Afghanistan, akan dimasukkan dalam katagori ekstrimis.

Warga Muslim yang meyakini konsep Jihad, termasuk mengakui hak rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel, juga dianggap sebagai esktrimis.
Contest 2 tidak secara eksplisit menyebutkan tindakan hukum apa yang akan dikenakan pada mereka yang menurut strategi itu masuk dalam katagori ekstrimis. Contest 2 hanya menyebutkan bahwa orang yang bersangkutan akan dikucilkan dan tidak boleh menggalang dana dari publik.
Surat kabar The Guardian edisi Selasa (17/2) menulis, dengan adanya strategi baru anti-terorisme yang dibuat pemerintah Inggris, akan ada ribuan warga Muslim Inggris yang masuk katagori ekstrimis. Sementara sejumlah pejabat Inggris menilai strategi itu akan sia-sia dan hanya akan menimbulkan kekacauan.
Seorang pejabat pemerintah yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, perluasan definisi ekstrimisme akan makin memojokkan warga Muslim yang sebenarnya sangat diperlukan bantuannya untuk melawan terorisme. Pejabat itu juga menyatakan kekhawatirannya, strategi ini akan dimanfaatkan sebagai retorika kelompok-kelompok sayap kanan yang kerap menjadikan Islam dan Muslim sebagi target serangannya.
Kekhawatiran serupa dilontarkan oleh para pemuka Muslim di Inggris. Iyat Bunglawala dari Engange-organisasi yang mendorong warga Muslim untuk berperan dalam ranah sipil dan politik menilai strategi semacam ini akan berdampak besar bagi warga Muslim.
"Mayoritas warga Muslim akan makin terasing di tengah masyarakat Inggris," kata Bunglawala. Apalagi selama ini warga Muslim sudah mengalami banyak tekanan terkait kebijakan pemerintah dalam masalah terorisme. (eramuslim, 18 Februari 2009)


Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails