22 Februari 2009

CONTEST 2: Pemerintah Inggris Bocorkan Rencana Mencap Setiap Muslim sebagai “Ekstrimis”

Rancangan rencana pemerintah Inggris dibocorkankan ke koran The Guardian dan BBC Panorama minggu ini, yang mengungkap bahwa pemerintah Inggris sekali lagi bermain politik dengan terorisme. Rencana tidak punya apa-apa mengenai mencegah ' ekstremis keras ' atau berjanji “community cohesion” seperti yang mereka katakan kepada masyarakat. Bocoran ini masih menyisakan lebih banyak bukti bahwa proyek dan pembiayaan pemerintah bagi masjid - masjid, pusat kegiatan masyarakat, kelompok pemuda dan wanita dimaksudkan untuk mengganti din yang dipegang kaum Muslimin. Proyek ini mengenai rapat intelijen (meskipun polisi menyangkal ini) dan dana bantuan mereka sehingga masyarakat kita menjadi ketagihan uang pemerintah, sehingga mereka kemudian bisa mendikte kita apa yang bisa dan tidak bisa kita pikirkan, percayai atau katakan.

Menurut The Guardian, di bawah draf strategi kaum Muslimin akan dipertimbangkan sebagai ekstremists jika mereka percaya pada beberapa gagasan inti agama Islam.

Mereka akan menuduh anda “ekstrimis” jika anda menganjurkan Khilafah di dunia Muslim – sebuah negara Islam yang mempersatukan negara – negara Muslim. Khilafah ini diterangkan oleh Rasulullah saw yang bersabda :
"DuluBani Israa'il diurus oleh para Nabi, setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak akan ada Nabi setelahku dan akan ada para khalifah dan mereka banyak." Para sahabat bertanya,” Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?”. Penuhilah baiat yang pertama, yang pertama saja. Berikanlah hak-hak mereka karena sesungguhnya Allah meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang mereka urus.”(HR. Muslim)

Tetapi menurut draf rencana pemerintah Inggris itu, tak dapat diterima bagi ummat Muslim untuk mempunyai Khalifah. Menurut draf rencana ini negara lain di dunia mungkin mencari kekuatan lewat persatuan yang lebih seksama tetapi Ummat Muslim harus tetap terpecah - dikuasai oleh tiran dan raja lalim yang melayani barat. Menurut draf rencana ini kaum Muslimin bisa saja mendukung gerakan politik di Zimbabwe atau Birma, tetapi harus mematikan pertalian mereka dengan kebangkitan Islamiah kembali yang semakin meningkat dan menyerukan Khilafah dan mengakhiri kediktatoran di dunia Muslim.

Mereka akan menuduh anda “ekstrimis” jika anda menyerukan Syariah – hukum-hukum Allah SWT yang berasal dari Quran, Sunnah, Ijmaa Sahabat dan Qiyas. Ini adalah hukum-hukum prinsip yang tidak membengkok ketika berada di bawah tekanan, dan tidak bisa dipermainkan oleh pelobi yang mana pun. Mereka menyelewengkan undang-undang agar cocok bagi kapitalis dan kelompok kepentingan bisnis malah mencoba menjual posisi di Senat AS dan pemilihan di Dewan Bangsawan. Syariah adalah dasar pokok hukum Islam dan landasan jalan hidup kaum Muslimin. Dengan menyerang Syariah, tujuan mereka adalah agar kaum Muslimin meninggalkan halal dan haram, fardhu dan Sunnah dan mengambil kriteria kufur korup mereka mengenai keuntungan dan kesenangan yang sudah menimbulkan begitu banyak kerugian bagi masyarakat mereka sendiri.

Mereka akan menuduh anda ‘extremism jika anda percaya pada Jihad, atau perlawanan bersenjata, di mana pun di dunia termasuk perlawanan bersenjata oleh orang Palestina terhadap militer Israel. Oleh sebab itu, bagi pemerintah Inggris, ketika mesin perang Israel membunuh secara masal lebih dari 1300 orang di Gaza, termasuk ratusan anak-anak, itu akan menjadikan ekstrimis Muslim yang menolak pembantaian masal ini - meskipun pada faktanya firman Allah SWT itu kepada kita:

وَقَاتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلاَتَعْتَدُواْ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah : 190)

Mereka akan menuduh anda “ekstrimis” jika anda mengemukakan bahwa agama Islam melarang homoseksualitas dan bahwa itu adalah dosa di hadapan Allah. Agama Islam sudah memberi kita peraturan yang jelas tentang pergaulan, perkawinan dan keluarga. Nilai-nilai ini berada dalam kebusukan masyarakat ini. Dorongan nafsu seksual yang dipenuhi dengan cara apapun membuat masyarakat berada dalam kemerosotan moral. Mereka tengah mencoba memaksakan kepada kita kerusakan keluarga-keluarga, ketidakbahagiaan anak-anak, dan pergaulan bebas serta ketunasilaan yang sama yang telah demikian merusak masyarakat barat.
Mereka akan menuduh anda “ekstrimis” jika anda menolak untuk mengutuk pembunuhan tentara Inggris di Irak atau Afganistan - sungguhpun pemerintah ini mengirim tentara – tentara ini ke sana untuk menyerbu negara orang lain; untuk membunuh dan dibunuh di perang kolonial yang gagal yang dimotivasi oleh ketamakan dan memcari kekayaan dan kekuatan.

Kaum Muslimin seluruh dunia sedang dipaksa untuk meninggalkan nilai-nilai Islami mereka dan mengambil nilai-nilai barat. Inilah apa mereka maksud ketika mereka mengatakan bahwa perang melawan teror adalah untuk menyebarkan 'kebebasan dan demokrasi'. Inilah apa yang dikatakan dalam laporan oleh think-tank yang disebut Civitas ketika menasehati politikus Inggris tatkala mereka mengatakan:
"Tidak cukup bagi mayoritas luas Muslim yang baik, damai, taat hukum sekedar meninggalkan teror secara prinsip: mereka juga perlu meninggalkan pandangan – yang sering diungkapkan oleh para Islamis – sebuah perang tak terelakkan antara agama Islam dan dunia lainnya. Jika mereka memilih untuk tinggal di tengah masyarakat demokratis Barat yang liberal, mereka harus menyetujui nilai - nilai demokrasi liberal – seperti yang sudah dilakukan orang Yahudi, Sikh, Hindu dan lain-lainnya selama bertahun-tahun.”

Jelaslah siapa saja bahwa perang melawan teror ini adalah tak lain adalah selubung bagi perang yang lebih luas melawan agama Islam. Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran:
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. “ (QS. Al-Baqarah : 120)

Akan nilai demokrasi liberal, yang mereka harapkan orang Muslim di seluruh dunia akan mengambilnya sebagai “agama” politik dan sosial mereka, tidak ada sedikitpun nilai yang semua orang di Inggris mempercayainya. Sekitar 40% dari orang dari mainstream masyarakat tidak memberikan suara kepada pemilihan, dan kebanyakan dari sisanya 60% tidak mempercayai politikus mereka yang dipilih. Setiap minggu kita baca laporan mengkawatirkan tentang bagaimana anak- anak, orang-orang tua, wanita, pendatang dan para pencari suaka diperlakukan dengan buruk atau bagaimana orang dengan pendirian agama atau berpandangan “illiberal” diperlakukan oleh masyarakat liberal. Dan kita sekarang juga memahami bencana keruntuhan kapitalisme, yang telah menjadi adalah tulang punggung sistem demokrasi liberal yang sekuler selama 200 tahun yang lalu.

Saudara - saudara! Apakah nilai ini, yang dipaksakan terhadap kita di Inggris dan di dunia Muslim, nilai yang kita sendiri inginkan agar kita dan anak-anak kita mengadopsinya? Apakah kita belum memahami kerugian yang disebabkan oleh nilai di dunia Barat? Jalan hidup mereka adalah satu yang telah gagal membawa keharmonisan bagi masyarakat mereka sendiri tidak pernah berkeberatan bagi umat manusia. Jalan hidup mereka adalah satu yang sudah menganjurkan individualisme dan egoisme, dan mengidamkan kekayaan lahiriah. Ini adalah salah satu dari yang mereka maksud dengan ‘kehidupan bebas dan pencarian kebahagiaan” sekalipun bila itu berarti dengan cara menjajah dunia dan membuat ratusan juta orang lain menderita.
Setiap mesti tahu bahwa ini adalah tak lain adalah upaya untuk mengganti din kaum Muslimin. Kadang-kadang mereka sudah menyerang “dress code” wanita dan kadang-kadang mereka sudah menyerang nilai kesederhanaan dan keluarga orang Muslim. Lebih buruk lagi kita malah mendapati Nabi saw tercinta dan Al-Quran yang mulia diserang. Namun ini juga yang dihadapi oleh Nabi saw dalam perjuangan beliau di Makkah. Beliau menghadapi serangan pribadi, serangan terhadap agama Islam, pendustaan dan fitnah. Mereka mencap beliau (saw) dengan bermacam-macam sebutan. Namun beliau menjawab dengan seorang dakwah intelektual yang menunjukkan keunggulan nilai agung Islam di atas nilai – nilai kurut itu; membuktikan kebenaran aqidah Islami di atas aqidah-aqidah lain; menghadapi kebohongan dengan kebenaran agama Islam. Dan Allah menjadi menjadikan seruan beliau menang.
Ini yang mesti kita serukan ketika menghadapi serangan ini. Jawaban atas ini adalah bahwa setiap kaum Muslimin mesti tahu mereka, dan tahu nilai politik dan sosial yang sedang dipaksakan kepada kita - tidak hanya di sini tetapi di seluruh dunia Muslim.
Kita harus menentang pemerintah yang mencoba menguasai lembaga-kembaga kita tetapi kita harus menunjukkan dan menerangkan keunggulan nilai Islam dan membuktikan kebenaran aqidah Islam. Kami harus membela agama Islam dan membongkar kebohongan tatkala kita melihatnya. Allah SWT berfirman
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”(Q.S. An-Nahl:125)

Itu adalah kewajiban kita - untuk memusatkan usaha kita dakwah ini di dunia Barat, sebagaimana seruan untuk mengganti tirani, diktatoran dan kekufuran di negeri Muslim dengan kemimpinan adil Islam yang berkuasa dengan Quran dan Sunnah - Khilafah, yang bisa memperlihatkan kepada dunia apa yang bisa keadilan Islam bawa bagi umat manusia.

Untuk keberhasilan atau kegagalan rencana ini, yang sangat nyata mereka telah menggunakan cara penyuapan dan kekuatan untuk melawan kaum Muslimin, untuk mencapai cita-cita ini, membuktikan mereka tidak bisa menghadapi pemikiran Islam secara intelektual dan bahwa mereka sudah kehabisan perjuangan pemikiran. Jika individu Muslim yang mana pun meninggalkan kebenaran, dia juga akan kehilangan sendiri. Tetapi rencana mereka tidak pernah dapat berhasil menggantikan agama Islam di jantung masyarakat Muslim atau di mana pun di dunia. Allah berfirman :

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah : 32)

Hizbut-Tahrir, Inggris
23 Safar 1430/18 Februari 2009

(lb/kcom/pro-syariah)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails