26 Desember 2008

Australia Akui Salah Tangkap, Tapi Enggan Minta Maaf

Hidayatullah.com--Pemerintah Australia, Selasa (23/12) mengaku telah berbuat kesalahan tertinggi seusai menuduh seorang dokter India sebagai “teroris”. Dia sempat dituduh sebagai pelaku serangan teror di Inggris dan dipaksa meninggalkan negeri Kangguru itu.

Kepala Jaksa Tinggi Australia, Robert McClelland mengataan Australia akan merubah Undang-Undang Anti-Teroris setelah sebuah laporan menyebutkan, nama baik dokter itu, Mohamad Haneef (baca Hanif) harus direhabilitasi. Dia menyebutkan tuduhan terhadap Hanif terkait serangan di London dan Glasgow, Inggris tidaklah benar.
“Laporan itu yang mengungkapkan sendiri. Yang pasti, ada kesalahan yang dibuat dari pejabat terendah sampai tertinggi,” ujar McClelland pada konferensi pers di Sydney, Australia, kemarin. Hakim yang menyidangkannya dan sudah pensiun, John Clarke menemukan tidak cukup bukti kuat untuk menuduh Hanif dan pembatalan visanya harus dicabut. Tetapi, pemeriksaan terus diperintahkan oleh mantan PM Australia, John Howard dengan alasan politik.

Sebelumnya, polisi Inggris menangkap Hanif pada Juli 2007 saat dia akan terbang dari bandara Brisbane ke India. Dia sempat ditahan dua pekan tanpa tuduhan apapun.

Kemudian, Hanif dijerat dengan tuduhan terkait dengan militan yang bertanggungjawab atas kegagalan bom mobil di London dan Glasgow. Kemudian, pemerintah Australia membatalkan visa Hanif dan dia dipaksa kembali ke India.

Clarke menjelaskan tidak menemukan bukti keterlibatannya dengan teroris yang menyerang London dan Glasgow, 29 dan 30 Juni 2007 lalu. Dia merasa terkejut karena tidak ada satupun yang sesuai dengan investigasi polisi sebelumnya, bahwa Dr Hanif terlibat.

McClelland menambahkan pemerintah setuju dengan seluruh rekomendasi Clarke yang berjumlah 10 item. Jaksa itu mengungkapkan sebuah komite khusus parlemen akan dibentuk untuk memperluas wewenang parlemen atas kegiatan agen dan polisi federal.

Sementara, Polisi Federal Australia menerima temuan Clarke, tetapi dengan cepat membela diri saat menangkap Hanif. “Semua aksi yang dilakukan berdasarkan keyakinan dan menjaga keamanan publik,” sebut polisi federal dalam sebuah pernyataannya, kemarin. [afp/www.hidayatullah.com,26 December 2008 08:20]

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails