10 Mei 2009

Jawara Pemilu 2009 adalah Golput

Hasil penghitungan final Komisi Pemilihan Umum menyebutkan sebanyak 49.677.076 penduduk memilih menjadi golongan putih. Jumlah itu sama dengan lebih dari dua kali lipat perolehan suara yang diraih pemenang pemilu 2009, Partai Demokrat, yang mendapat 21.703.137 suara (20,85 persen).

Hal itu berdasarkan hasil penghitungan terakhir KPU yang dipublikasikan Sabtu 9 Mei 2009 malam.
Berdasarkan data KPU, pemilu 9 April sejatinya diikuti 121.588.536 orang. KPU sudah bekerja keras untuk kampanye agar masyarakat menggunakan hak suara. Tapi, kenyataannya masih banyak orang yang tidak ikut memilih.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto, Senin 27 April 2009 lalu menyatakan bahwa banyaknya rakyat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu legislatif, 9 April lalu, kemungkinan antara lain akibat sudah jenuh terlalu sering dilaksanakan Pemilu terutama pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Sementara menurut pengamat politik Bima Arya ada tiga alasan masyarakat memilih golput. Pertama, alasan administratif atau kekacauan dalam pencatatan data pemilih sehingga nama mereka tidak tercatat. Kedua, alasan pragmatis, yakni berhalangan hadir ke tempat pemungutan suara (TPS), antara lain karena sakit atau lebih memilih melakukan hal lain seperti mencari nafkah.

Yang ketiga adalah alasan ideologis, yakni tidak percaya lagi bahwa pemilu akan membawa pengaruh perubahan dan perbaikan. Pada umumnya, mereka sudah bersikap apatis dan tidak percaya lagi terhadap parpol maupun kadernya yang menjadi calon anggota legislatif (caleg).

“Golput dengan alasan ideologis inilah yang sangat sulit dibenahi, karena bukan saja dilakukan oleh kalangan tak berpendidikan, tetapi juga oleh orang terpelajar dan anak muda,” kata Bima Arya.


diolah dari : VIVAnews , republika dan jpnn

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails