HTI: Kami Punya Banyak Bukti Pelanggaran Ahmadiyah

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sangat menyayangkan sikap pemerintah sampai saat ini yang sama sekali tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap banyaknya pelanggaran terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang dilakukan Ahmadiyah.
''Kalau kita mengikuti logika pemerintah, berarti kita kembali ke isi SKB tersebut. Dikatakan di SKB itu bahwa bila Ahmadiyah melakukan pelanggaran, maka akan diberi sanksi. Nah sekarang ini kita sudah memiliki banyak bukti bahwa Ahmadiyah melanggar SKB. bahwa mereka itu khan tidak boleh menyebarkan, mengajak pada pemahaman keagamaan mereka yang menyatakan ada nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. Bukti-bukti itu sudah kami serahkan pada senin lalu ke Depag dan MUI,'' tegas Ismail Yusanto, juru bicara HTI di Jakarta Jumat (3/4).

''Nah, kalau pemerintah konsisten, tentunya dengan adanya bukti-bukti itu, pemerintah sudah bisa mengambil tindakan, memberi sanksi seperti tertuang pada SKB,'' tambah Yusanto.
Menurut Yusanto, kalau ternyata pemerintah kurang percaya dengan bukti-bukti yang diserahkan tersebut, bisa saja pemerintah menurunkan timnya untuk memantau langsung di lapangan. ''Kenyataanya, bahwa sampai saat ini Ahmadiyah terus melakukan kegiatannya dan banyak melanggar SKB. Pemerintah harus cermati itu,'' kata Yusanto.
Dijelaskan Yusanto, konsentrasi kegiatan Ahmadiyah sampai saat ini terdeteksi di delapan tempat. ''Yaitu di Padang, Makassar, Manis Lor, Parung, Cianjur, Sukabumi, Jakarta dan NTB,'' kata Yusanto. Bisa jadi menurut Yusanto bila pemerintah teta;p diam saja, kegiatan atau klonsentrasi Ahmadiyah akan menhyebar ke seluruh Indonesia. ''Jelas ini sangat meresahkan umat Islam di tanah air,'' tegasnya.

(Republika Online, 3 April 2009)