19 Februari 2009

Peneliti UI Minta Amerika Danai Liberalisme di Indonesia

Jika kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton ke Indonesia di sambut hati-hati Hillary Clintong berbagai pihak, tetapi salah satu peneliti Universitas Indonesia (UI) justru memanfaatkan kunjungan ini untuk dukungan.

Sebagaimana dikutip Radio Nederland Belanda dalam situsnya , Selasa, (17 Pebruari 2009), Dra. Suzie S. Sudarman, M.A, Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika pada Universitas Indonesia di Jakarta mengatakan, di bawah Obama, Amerika Serikat (AS) harus dapat memberi bantuan ke kalangan liberal atau sering disebut pihak moderat.
"Jadi bantuan seperti sebelumnya aliran dana mengalir ke arah pesantren dan lain-lain yang sebetulnya tidak ada relefansinya dengan kehidupan modern, menurut saya, bisa ditujukan untuk justru melestarikan pluralisme atau multicultural element di Indonesia sehingga tetap mereka menjadi bagian wacana nasional, " ujarnya.

"Kemarin ini agak kurang gitu ya, karena tertimbun oleh upaya-upaya membangun citra moderat Muslim," tambah Suzie.

Saat ditanyakan apa yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia atas kunjungan Hillari, Suzie yang juga Direktur Eksekutif CIReS (Center for International Relations Studies) menjawab, "bahwa Indonesia bukan saja Muslim yang potensinya menjadi teroris tapi Muslim yang juga menginginkan pemerintahan yang baik, pemerintahan yang tidak korupsi, pemerintahan yang terbuka dan itu kan hanya bisa ditata dengan bantuan seluruh negara di dunia agar demokrasi Indonesia dan proses liberalisasi yang berlangsung itu benar-benar berlangsung dengan pengetahuan," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, hari ini, Hillary dikabarkan akan berada di Indonesia. Ini merupakan kunjungan pertama seorang menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) yang tidak lazim. Maklum kunjungan pertama seorang menteri luar negeri Amerika biasanya adalah ke Eropa atau ke Timur Tengah. [hidayatullah.com, 18 Februari 2009]

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails