JAKARTA (SuaraMedia) Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton diduga membawa misi khusus dari pemerintahan Presiden Barack Obama. Menurut Pengamat Intelijen OC Manullang, melalui kedatangan Hillary AS ingin mengecek kebenaran informasi terkait aktivitas terorisme di Indonesia dan sistem politik Indonesia untuk meredam isu-isu agama.
"Mereka sebenarnya merecheck informasi yang dilaporkan oleh intelijen asing, karena mereka lebih percaya kalau melihat sendiri. Antara lain, bagaimana Indonesia bisa meredam tindak kekerasan seperti misalnya yang terjadi di Sumatera Utara itu," ungkapnya saat berbincang dengan media, Selasa (17/2/2009).
Hal tersebut dilakukan karena Indonesia dipandang sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim. "Mereka menganggap Indonesia besar, bukan karena kaya, tapi karena bisa berbahaya bagi AS," tandasnya.
Hillary Tak Berencana Bertemu Tokoh Lintas Agama
Terbatasnya waktu kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton di Indonesia dipastikan tidak akan bertemu dengan tokoh lintas agama. "Nampaknya waktu sangat terbatas, karena pada Kamis siang (Hillary) sudah bertolak ke negara lain," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda seuai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Halim Perdanakusuma. Hassan menjelaskan, dalam waktu yang singkat itu Hillary hanya akan bertemu dengan dirinya dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dalam pertemuan seperti ini ada upaya memajukan hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat (AS). Menlu AS juga akan membicarakan tentang upaya meningkatkan hubungan kedua negara dalam cakupan partnership strategic dan kesamaan pandang. Konsepsi itu sendiri bisa diduga bahwa perkembangan di kawasan Asean dan Asia Timur, serta peran negara di kawasan ini dalam mencari solusi di kawasan krisis," tuturnya.
"Di samping tentunya isu-isu upaya penyelesaian konflik Timur Tengah, Iran, dan isu-isu lain yang menjadi perhatian kedua negara," lanjutnya.
Sebelumnya, sejumlah organisasi islam menolak kedatangan Hillary ke Indonesia. HTI beralasan, kunjungan tersebut akan menjadi jalan makin kokohnya hegemoni AS atas negeri ini.
HTI juga menyerukan kepada umat Islam Indonesia, khususnya para tokoh umat, untuk bersama-sama menolak setiap bentuk langkah atau kegiatan baik yang datang dari dalam ataupun luar negeri. Khususnya yang akan membawa Indonesia makin terjerumus ke dalam pelukan negara imperialis seperti AS. (okz/SuaraMedia, 17 Februari 2009)
18 Februari 2009
AS Anggap RI Berbahaya, Hillary Tak Akan Bertemu Tokoh Agama
Label:
Berita Dunia,
Kejahatan Melawan Islam,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar