RAFAH--Gempuran pesawat tempur Israel ke Jalur Gaza yang terus menerus, diyakini tetap tak akan mengalahkan pejuang Hamas, dan negara Zionis itu akan mengalami kesulitan, kata tokoh Ikhwanul Muslimin (IM), Dr Abdullah Illiwah.
Dia menegaskan kepada ANTARA disela-sela serangan pesawat tempur Israel di Rafah, perbatasan Mesir-Israel, Selasa (13/1) petang sekitar pukul 19.00 (Rabu dinihari pukul 00:00 WIB) bahwa pejuang Hamas yang militan, sudah terbiasa dengan jihad untuk mempertahankan wilayah yang didukui Israel puluhan tahun itu.
"Jadi, Hamas dengan dukungan umat Islam se-dunia tetap tidak akan terkalahkan," kata anggota Komisi Iptek pada parlemen Mesir itu.
Ketika ditanya bagaimana hubungan IM dan Hamas, ia menyatakan bahwa keduanya sama-sama memiliki perjuangan yang sama yakni lahirnya negara Palestina Merdeka. "Kami sama-sama berjuang untuk terwujudnya negara Palestina merdeka dan berdaulat," katanya.
Meski begitu, kata dia, IM sebagai gerakan dakwah yang cinta damai, tidak mengirimkan kadernya untuk langsung terjun berperang di Jalur Gaza. Mereka mengkoordinir bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan makanan guna membantu warga Gaza yang kini sedang dalam kesulitan.
Sementara itu, Jalur Gaza di Palestina, Selasa sore sekitar pukul 16.15 waktu setempat (21.15 WIB) terus dibombardir pesawat tempur negara teroris Israel.
Wartawan ANTARA Andi Jauhari yang langsung menyaksikan serangan-serangan bom itu dari jarak 1 Km di perbatasan Rafah melaporkan, setelah bom pukul 16.15 (21.15 WIB) itu, langsung disusul bom selanjutnya pukul 16.18 (21.18 WIB) dan pukul 16.30 (21.30 WIB).
Pada bom pukul 21.30 WIB itulah --yang jatuh persis di pagar pembatas Rafah Mesir dan Rafah Palestina--membuat guncangan yang sangat keras dan membuat kepulan asap seperti cendawan raksasa di awan.
ANTARA dan dua wartawan TV One terpaksa harus menghindar bersama beberapa orang penduduk perbatasan guna mencari posisi yang lebih aman.
Cuaca cerah pada sore hari di Rafah membuat serangan bom empat hingga lima pesawat tempur Israel --yang dipandu pesawat intai--itu terlihat sangat jelas.
Sementara itu, di tengah bombardir pesawat tempur Israel yang biadab itu, truk pengangkut bantuan kemanusiaan menumpuk dan menunggu peluang dan izin masuk ke Jalur Gaza.
Dalam kondisi cuaca dingin 3 hingga 5 derajat Celcius, bom beruntun dijatuhkan lagi pada pukul 16.40 (21.40 WIB) dan 16.42 (21.42 WIB), 16.53 (21.53 WIB) dan 16.54 (21.54 WIB).
Sebelumnya, mantan Duta Besar (Dubes) Mesir untuk Israel, Mohammad Basyuni, menegaskan bahwa masalah konflik di Palestina akan tuntas bila masalah pendudukan Israel atas wilayah Palestina diakhiri dan dengan demikian mengakhiri semua masalah yang telah terjadi.
"Akhirilah pendudukan, semuanya akan beres. Berbagai masalah akan selesai jika Israel mengakhiri pendudukan di Palestina. Selama pendudukan (Israel atas wilayah Palestina) masih berlangsung, masalah akan tetap ada dan tidak selesai," katanya menegaskan berkali-kali dalam jumpa pers dengan wartawan dalam negeri dan mancanegara di Kairo, Mesir, pekan lalu.
Jumpa pers bertajuk "Al-Udwan Ala Gaza" itu juga menghadirkan Dr Abdul Munim Said, analis politik sekaligus Direktur "Al-Ahram Strategic Institute", yang diadakan di "Press Center" pada "State Information Service" Mesir. ant/fif
(Republika Online, Rabu, 14 Januari 2009 pukul 07:43:00)
14 Januari 2009
Tokoh IM : Israel tak Akan Bisa Kalahkan Hamas
Label:
Berita Dunia,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar