19 Januari 2009

Hamas Umumkan Gencatan Senjata Sepekan, Eropa Kirimkan Kapal Perang

Kelompok-kelompok pejuang Palestina mengumumkan gencatan senjata sepekan, Ahad setelah Israel menghentikan agresi besar-besaran di Jalur Gaza, kata sejumlah pejabat.

Setelah tembak-menembak dan serangan udara menodai gencatan senjata sepihak Israel yang diakui Perdana Menteri Ehud Olmert sebagai "rapuh", gerakan Islamis HAMAS yang menguasai Jalur Gaza dan kelompok--kelompok bersenjata lain menyatakan mereka akan menghentikan serangan selama tujuh hari mendatang untuk memberi Israel kesempatan menarik diri dari wilayah tersebut.

"Kami dalam gerakan-gerakan perlawanan Palestina mengumumkan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menuntut pasukan musuh ditarik dalam waktu sepekan dan membuka semua lintasan perbatasan agar bantuan kemanusiaan dan barang kebutuhan pokok bisa masuk," kata Mussa Abu Marzuk, wakil kepala politbiro HAMAS, di Damaskus.

Dawud Shihab, seorang jurubicara di Gaza untuk Jihad Islam, sebuah kelompok bersenjata yang lebih kecil, mengatakan, gencatan senjata itu akan memberikan peluang kepada negara-negara Arab untuk menekan Israel agar menarik semua pasukannya dari Gaza.

"Selama periode ini, kelompok perlawanan siap menanggapi segala upaya yang dilakukan Mesir, Turki, Suriah dan Arab yang akan memungkinkan penarikan penuh pasukan Israel dan pembukaan seluruh lintasan perbatasan," katanya kepada AFP.

Sementara itu beberapa pemimpin Arab dan Eropa mengadakan KTT yang dipelopori Mesir di Syarmu Syeikh.
Mengawali sambutannya dalam KTT tersebut, Presiden Mesir, Husni Mubarak mengatakan, bahwa dirinya mendukung penuh proses perdamaian di Jalur Gaza, dan berharap hal itu segera terwujud. Hal senada juga disampaikan Presiden Prancis, Nicholas Sarkozi. Dirinya juga berharap agar peperangan di Gaza segera berakhir. Ia meminta kepada Israel agar tentaranya segera ditarik dari Jalur Gaza, sehingga kedamaian bisa tercipta di sana.
Kemudian, Sarkozi menambahkan, bahwa Prancis dan peserta KTT dari Eropa lainnya setelah konferensi akan bertolak ke Tel Aviv. Kami akan menepis kekhawatiran Israel, bahwa kami tetap berada di belakang Israel dan menjamin hak keamanan mereka. Ia kemudian menyaratkan agar roket-roket Palestina itu tidak lagi ditembakkan ke Israel, dengan demikian tentara Israel juga akan menarik diri dari Jalur Gaza.
Sebagaimana kabar yang tersiar, bahwa negara Eropa yang turut dalam KTT di Mesir tersebut, diantaranya Inggris, Prancis dan Jerman, telah mengirimkan kapal perang mereka ke perairan Timur Tengah, guna mencegah masuknya kapal yang menyuplai senjata ke kelompok perlawanan di Jalur Gaza.
KTT yang diadakan 2 hari setelah kesepakatan sepihak Amerika-Israel ini dihadari beberapa pemimpin negara Eropa dan Arab. Diantaranya Mesir, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Turki dan Yordania. Turut hadir pula Sekjen PBB, Amru Musa, Sekjend PBB, Ban Ki-Moon dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Hamas tolak KTT Syarmu Syeikh
Sedangkan dari pihak kelompok pejuang Palestina, Fauzi Barhum, Jubir Hamas mengatakan, "KTT Syarmu Syeikh yang dilaksanakan Ahad kemarin, tak lebih dari sekedar formalitas belaka, sama sekali tak berbobot." Ia kemudian mengkritik Presiden Palestina yang telah berakhir masa jabatannya, Mahmud Abbas, bahwa kedatangannya tidak lain karena perintah dari Amerika. Ia tegaskan pula, bahwa Abbas selama ini telah melakukan konspirasi besar untuk melemahkan kekuatan Hamas di Gaza.
(ant/era/Pro Syariah)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails