Tentara dan polisi Thailand secara rutin menyiksa tersangka pemberontak yang katanya melancarkan pemberontakan di kawasan selatan yang penduduknya mayoritas Islam.
Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan empat tersangka tewas karena disiksa di Thailand selatan, dan 3,500 orang lainnya tewas dalam pemberontakan yang telah berlangsung lima tahun.
Organisasi Amnesty International juga menyebutkan para korban dilukai dengan lilin. Sementara tertuduh lainnya dikubur sampai batas leher serta menerima aliran listrik.
Kata wakil ketua Amnesty International urusan Asia, Donna Guest, kendati pemberontak telah melakukan tindakan-tindakan yang dianggap brutal, itu tidak berarti pasukan keamanan boleh menyiksa mereka.
Kabinet Thailand hari ini sepakat memperpanjang keadaan darurat di selatan sampai bulan April, karena katanya, hampir tiap hari terjadi penembakan dan serangan bom yang dilakukan oleh pemberontak muslim.
(voa/ranesi/Pro Syariah)
14 Januari 2009
Amnesty International: Thailand Siksa Pemberontak Muslim Hingga Tewas
Label:
Berita Dunia,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar