Semarang, (ANTARA News) - Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat sekitar 250.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang merantau harus kembali ke tanah air setelah kehilangan pekerjaan akibat pengaruh krisis ekonomi global.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno, di Semarang, Rabu, mengatakan, para TKI yang bekerja pada berbagai bidang di luar negeri terpaksa pulang ke Indonesia karena industri tempat mereka bekerja banyak yang tumbang akibat krisis.
"Selain itu, masih terdapat 14.000 buruh yang juga diusulkan untuk dirumahkan," katanya.
Menurut dia, PHK atau merumahkan buruh merupakan dampak dari krisis ekonimi global yang memaksa turunnya nilai ekspor sejumlah industri sekitar 30 hingga 40 persen.
Penurunan nilai ekspor ini, lanjut dia, berdampak terhadap penurunan produksi suatu perusahaan, hingga mengakibatkan pengurangan tenaga kerja.
Ia menuturkan, berbagai upaya telah ditempuh pemerintah untuk mengatasi krisis seperti pemberian stimulan bagi industri padat karya, insentif pajak, terutama bagi buruh, hingga mendorong pertumbuhan sektor riil melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
"Insentif bagi buruh berupa penghapusan pajak bagi pekerja dengan penghasilan minimal Rp1,5 juta per bulan. Hingga saat ini, sudah 87 persen buruh dengan penghasilan sebesar itu yang menikmati insentif," katanya.(*)
http://www.antara.co.id (17/12/08 12:02)
17 Desember 2008
Seperempat Juta TKI Pulang Akibat Krisis
Label:
Berita Nasional,
Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar