Setelah sebelumnya Mesir menganggap Hamas sebagai musuh nasional, kini Presiden Mesir Hosni Mubarak mengeluarkan pernyataan yang membela Israel. Menurutnya Hamas seharusnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil di Gaza.
"Sampai kapan darah orang-orang Arab akan terus tumpah? Hanya untuk mendengar pihak (Hamas) yang salah memperhitungkan dampak serangan Israel," kata Mubarak seperti dikutip Press TV, Kamis (5/2/2009).
Pernyataan itu dikeluarkan Mubarak atas serangan dua pekan lebih Israel yang hingga saat ini telah menewaskan 1.600 warga Gaza itu. Menurutnya Hamas terlalu mengambil risiko berperang dengan Israel. Sementara kekuatannya tidak seimbang.
"Hamas harus menghitung-hitung antara kemenangan dan kekalahan karena ini tanggung jawab bagi orang banyak," katanya.
Mubarak juga menuding faksi-faksi Palestina mengambil untung di balik konflik Gaza. "Mereka (Hamas dan faksi perjuangan Palestina lainnya) mencoba mengambil keuntungan dari serangan Israel ke Gaza dengan mengubah realita atau kondisi bangsa Arab," ungkapnya.
Menurut Mubarak, faksi Palestina mencoba untuk mengubah peta politik dan kekuatan di Timur Tengah. Mubarak juga menduduh pejuang Palestina mencoba menarik simpati dari negara Timur Tengah untuk menuruti keinginan mereka.
Sebelumnya Pemerintah Mesir menganggap, pernyataan Hamas bahwa Tel Aviv tidak akan berperang adalah menyesatkan. Ini dikeluarkan sebelum Israel memborbardir Gaza 26 Desember lalu. Menurut Kairo, ini membuat korban sipil berjatuhan.
Beginilah sikap penguasa Arab/Muslim. Jangankan membela saudara-saudara mereka yang dibantai oleh Israel, mereka malah melakukan penyesatan opini dengan menuduh mujahidin yang mati-matian mempertahankan tanah kaum muslimin dengan tuduhan yang tidak berdasar.
(okz/Pro Syariah)
Berita terkait :
Gilad Amos : Hamas Musuh Nasional Mesir
05 Februari 2009
Setelah Menganggap Hamas Sebagai Musuh Nasional, Kini Presiden Mesir Bela Israel
Label:
Berita Dunia,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar