INILAH.COM, Jakarta - Mundurnya pasukan Israel secara resmi dari Gaza dinilai sebagai salah satu strategi pemerintah AS menjelang pelantikan Presiden AS ke-44. Selain itu, juga memberi kesempatan agar Barack Hussein Obama bisa bernapas di awal pemerintahannya.
"Serangan Israel berhenti kan karena ada Obama, saya mengindikasikan bahwa aparat pemerintah AS sengaja melakukan lobi (dengan Israel), konteksnya agar Israel mundur, tapi tidak fair kalau Israel mundur karena pelantikan Presiden," kata Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (22/1) malam.
Menurutnya, belum ada perhatian khusus yang diberikan Obama terhadap masalah Palestina sejak terjadi gencatan senjata sepihak. "Ini semacam gencatan senjata yang memberi napas ke Obama, juga mencari cara supaya dunia simpati ke Israel, karena selama 3 minggu belakangan dunia mengutuk Israel," jelasnya.
Hikmahanto mengkhawatirkan akan ada serangan kembali dari Hamas. Dengan begitu akan dilakukan Israel menarik simpati dunia. "Mungkin Israel akan masuk lagi dilengkapi senjata yang tidak sepadan dengan Hamas, tapi alasannya diserang Hamas, ini yang harus hati-hati," paparnya.
Namun, Hikmahanto juga mengatakan, Obama kemungkinan akan melakukan sesuatu untuk konflik yang terjadi, hanya saja belum bisa disimpulkan dalam bentuk apa. "Mungkin Obama nanti akan melakukan sesuatu, tapi kita nggak tahu apa. Karena kemarin kan Obama sebenarnya belum jadi presiden, jadi belum bisa berbuat apa-apa, seperti yang dia bilang jangan sampai ada 2 presiden," terang Hikamahanto. [tha/nng]
(Inilah.com, 23 Januari 2009)
23 Januari 2009
Israel Mundur Hanya Strategi AS?
Label:
Berita Dunia,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar