02 Januari 2009

Dede Mariana : Cegah Golput Lewat Aturan

BANDUNG, KAMIS - Pemilu 2009 mendatang dihantui potensi tingginya angka golput. Ini terjadi akibat beberapa faktor mulai dari kejenuhan pemilih, perubahan sistem pemilihan, hingga persoalan pencatatan data pemilih. Perlu aturan mendorong partisipasi pemilih ini.

Kekhawatiran ini diungkapkan Dede Mariana, Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah Universitas Padjadjaran. Ia memperkirakan, angka golput ini dapat mencapai setidaknya 40 persen dari total pemilih.
"Ini terjadi akibat Pemilu saat ini masih menekankan prosedur-prosedur berdemokrasi ketimbang yang substansial. Golput merupakan antiklimaks dari kejenuhan rakyat di dalam demokrasi," ujarnya. Ia mencontohkan, masih banyak anggota masyarakat yang belum merasa mendapatkan manfaat langsung terkait haknya memilih. Akibatnya, terjadi apatisme politik.

Belum lagi, potensi kejenuhan politik yang terjadi di masyarakat. Di Indonesia, jelas Dede, tiap 3 hari itu ada pencoblosan. "Ini bisa membuat masyarakat bosan," ucapnya.

Di Kota Bandung misalnya, dalam rangkaian Pemilu maupun Pilkada, angka partisipasi pemilih dari tahun ke tahun, setiap event, selalu turun. Terakhir, dalam Pilwakot, sebanyak 33,75 persen pemilih tidak menggunakan haknya.

Potensi golput pun semakin besar dengan adanya perubahan sistem pencoblosan, kini menjadi pencontrengan. Belum lagi, soal database pemilih. Dalam kasus, kerap kali ditemui adanya data pemilih ganda. Untuk itu, selain ketelitian database pemilih, faktor sosialisasi pun menjadi sangat penting. Menurutnya, sosialisasi ini tidak hanya menjadi tugas KPU, melainkan juga pemerintah dan juga partai politik.

Guna mendorong tingginya angka partisipasi pemilih, ia tidak melihat wacana fatwa haram golput oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai solusi. "Sebaiknya, didorong lewat aturan. Seperti di Australia, barangsiapa yang tidak datang ke bilik suara didenda 100 dollar," ucap Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung ini.
Sumber : Kompas.com, Kamis, 1 Januari 2009 | 19:08 WIB)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails