VATIKAN--Para pemimpin Kristen di Jerusalem Selasa menyerukan campurtangan global untuk menghentikan konflik di Gaza serta mendesak Israel dan Palestina untuk "kembali ke pikiran sehat mereka".
Beberapa pejabat medis mengatakan lebih dari 380 warga Palestina telah tewas sejak Israel melancarkan serangan pemboman Sabtu, yang dirancang untuk menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza yang dikuasai-Hamas.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Vatikan, patriarkh, uskup dan kepala gereja Kristen di Jerusalem juga mendesak semua pihak untuk memilih metode tanpa-kekerasan untuk memecahkan perselisihan mereka.
"Kami juga minta pada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung-jawab mereka dan campur-tangan segera serta secara aktif untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri semua bentuk konfrontasi," kata mereka.
Penandatangan pernyataan itu termasuk "Penjaga Tahta Suci" Katholik yang mengawasi tempat ziarah besar Kristen dan patriarkh Orthodoks Yunani, patriarkh Orthodok Suriah dan seorang uskup dari Gereja Lutheran Evangelis.
"Kami yakin keberlanjutan pertumpahan darah dan kekerasan itu tidak akan menghasilkan perdamaian dan keadilan tapi malah membiakkan lagi kebencian dan permusuhan -- dan dengan demikian konfrontasi berlanjut antara kedua rakyat," mereka menulis.
Paus Benedictus, pemimpin 1,1 miliar pemeluk Katholik di dunia, telah berulangkali meminta diakhirinya pertempuran dan telah mengeluarkan permintaan mendesak perdamaian pada hari Natal. Pada Ahad, ia mendesak semua pihak untuk meninggalkan "logika jahat dari konflik dan kekerasan".
Para pejabat Vatikan akan memeriksa kemungkinan kunjungan pertama paus ke Tanah Suci sejak pemilihannya 2005.
Vatikan mendukung hak Israel untuk hidup dalam perbatasan yang aman berdampingan dengan negara Palestina merdeka serta mengharapkan kunjungan paus dapat membantu dialog politik dan agama yang ditujukan untuk perdamaian Timur Tengah. ant/fif
(Republika Online, Rabu, 31 Desember 2008 pukul 09:27:0)
31 Desember 2008
Pemimpin Kristen : Dunia Harus Campurtangan di Gaza
Label:
Berita Dunia,
Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar