Pro Syariah - Hampir separuh dari perempuan Amerika (54 persen) mengaku cemas mereka atau seseorang yang mereka kenal akan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga
Perempuan muda usia 18-29 tercatat paling khawatir, dengan lebih dua pertiga (68 persen) bilang mereka cemas dengan ancaman itu.Dari para perempuan muda tadi, 36 persen menuturkan mereka “sangat cemas” dan 32 persen mengungkapkan mereka “agak khawatir.”
Sebaliknya, separuh (50) dari perempuan lebih dewasa usia 30-70 tahun mengaku mereka khawatir dengan kekerasan dalam rumah tangga, dengan 23 persen dari mereka mengaku “sangat khawatir” dan 27 persen mengatakan bahwa mereka “agak cemas.”
Hasil tadi dilaporkan sebuah laporan survei YWCA USA beberapa waktu lalu berjudul What Women Want: a National Survey of Priorities and Concerns (Apa yang Diinginkan Perempuan? Survai Nasional untuk Prioritas dan Keprihatinan), berdasarkan survei telepon atas 1.000 perempuan usia 18-70 yang dilakukan pada 28 Oktober hingga 2 Nopember oleh Princeton Survey Research Associaton International.
Pengaruhi
Ras merupakan faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan perempuan soal kekerasan dalam rumahtangga. Enam dari 10 (60 persen) perempuan kulit hitam mengatakan mereka khawatir jadi korban atau mengetahui seseorang yang merupakan korban kekerasan dalam rumahtangga dibanding 52 persen dari perempuan kulit putih. Selain itu, 34 persen perempuan kulit hitam mengaku “sangat cemas” tentang kekerasan dibanding 23 persen dari perempuan kulit putih.
“Ini merupakan hasil survei yang betul-betul menakutkan,” ujar Lorraine Cole, Phd, yang CEO YWCA USA. “Bahwa begitu banyak perempuan hidup dalam kecemasan kekerasan domestik seperti itu merupakan hal yang mengejutkan.
Saya berharap pemerintahan baru Obama akan berbuat segala sesuatu untuk mengeliminasi momok kekerasan rumahtangga ini dan menjalin kerjasama dengan kami untuk memastikan setiap perempuan aman di kediamannya dan dalam hubungan intim.”
Data-data statistik membantu menjelaskan kerisauan perempuan. Menurut Departemen Kehakiman AS, 1,3 juta perempuan Amerika yang menderita serangan fisik oleh pasangan intim setiap tahun dan di antara perempuan-perempuan yang dibunuh, sepertiga dihabisi oleh suami atau mantan suami, atau pacar atau mantan kekasih.
Selain itu, 19 persen dari para perempuan yang diperkosa setiap tahun jadi korban mitra intim atau mantan mereka. Sejuta perempuan diuntit setiap tahunnya. Dan satu dari 12 perempuan akan diuntit selama hayat mereka.
Prioritas
Temuan-temuan lain dalam survei YWCA USA tadi adalah:
Duapertiga (66 persen) dari semua perempuan dan 73 persen dari perempuan muda mengaku bahwa mengatasi kekerasan terhadap perempuan hendaknya jadi prioritas utama bagi Presiden terpilih Obama dan Kongres dalam tahun pertama pemerintahan baru. Yang paling signifikan adalah delapan dari 10 perempuan kulit hitam (83 persen) mengatakan kekerasan terhadap perempuan hendaknya jadi prioritas utama.
Hampir satu dari lima perempuan (19 persen) menganggap kekerasan terhadap perempuan merupakan isu kesehatan publik yang paling mendesak di AS. Isu kesehatan ini menempati urutan ketiga setelah akses ke perawatan kesehatan berkualitas dan terjangkau (37 persen) dan jumlah perempuan tanpa asuransi kesehatan (26 persen).
YWCA USA merupakan sebuah organisasi keanggotaan nirlaba nasional yang khusus menangani layanan sosial, advokasi, pendidikan, pengembangan kepemimpinan dan keadilan rasial.
Didirikan di AS pada 1858, YWCA merupakan organisasi nasional tertua dan terbesar yang menangani pemberdayaan perempuan dan gadis serta pemberantasan rasisme.
Melalui hampir 300 asosiasi lokal yang tersebar di seluruh negeri, YWCA melayani 2,5 juta perempuan dan gadis setiap tahun. Secara global, YWCA USA merupakan anggota World YWCA yang beroperasi di 122 negara dan melayani 25 juta perempuan dan gadis.
Fakta di atas membuktikan Kapitalisme yang dipuja oleh begitu banyak orang ternyata tidak mampu mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Bukankah sudah saatnya kembali kepada Islam?
[/rm/anl/www.hidayatullah.com/Pro Syariah]
21 Desember 2008
Mayoritas Perempuan Amerika Cemas Kekerasan Rumah Tangga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar