Jakarta - Puncak PHK massal diperkirakan akan terjadi di pertengahan 2009. Setidaknya 500 ribu hingga 1 juta orang akan kehilangan pekerjaannya hingga pertengahan tahun depan.
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi ketika dihubungi detikFinance, Jumat (28/11/2008).
Menurut Sofyan, saat ini beberapa perusahaan sudah mulai merumahkan beberapa pekerjanya. Namun PHK masal akan mulai terasa signifikan mulai Januari atau Februari 2009.
"Pertengahan tahun depan akan mencapai puncaknya. Meski sekarang sudah ada yang dirumahkan, tapi akan paling terasa mulai Januari-Februari 2009. Dimulai dengan beberapa ratus ribu, lalu bertambah secara bertahap sampai sekitar setengah sampai satu juta orang," katanya.
Sektor industri yang paling terkena dampaknya adalah industri yang padat karya seperti industri tekstil, sepatu, UKM, dan industri makanan-minuman.
Pemicu utama PHK masal ini adalah berkurangnya order secara drastis bagi perusahaan. Hal ini membuat perusahaan terpaksa mengurangi aktivitas dan memangkas kapasitas produksinya.
"Kalau sudah begitu, kan kita nggak perlu buruh banyak-banyak," katanya.
Sofyan mengaku pengusaha sudah mencoba mengalihkan pasar luar negerinya dengan mencari konsumen di dalam negeri. Namun usaha ini seperti menemui jalan buntu karena permintaan dalam negeri pun masih rendah.
"Kecuali kalau pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya sehingga bisa membantu permintaan domestik jadi naik," katanya.
Meski begitu, PHK masal yang terjadi di tengah krisis ekonomi global kali ini diperkirakan tidak akan sebanyak yang terjadi pada 1997-1998. Pada saat itu, sekitar 1-2 juta orang terpaksa kehilangan pekerjaannya.
http://www.detikfinance.com
29 November 2008
Puncak PHK Massal Terjadi Medio 2009
Label:
Berita Nasional,
Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar